- Back to Home »
- Biokimia , Biologi »
- Asam Nukleat
Posted by : Unknown
Selasa, 27 Mei 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas berbagai macam
senyawa organik salah satunya adalah apa yang kita kenal sebagai Asam Nukleat. Asam
Nukleat terdapat didalam inti
sel, hal ini mengindikasikan pentingnya Asam Nukleat dalam menopang seluruh
proses kehidupan dalam tubuh. Dalam kenyataannya, memang kode genetik yang
tesimpan dalam rantaian DNA digunakan untuk membuat protein, kapan, dimana dan
seberapa banyak.
Asam nukleat memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme
karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan
juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap
nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan
basa nitrogen atau basa nukleotida
(basa N). Asam nukleat memiliki fungsi utama dalam tubuh yaitu antara lain
sebagai materi genetik dan juga koenzim.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian asam nukleat?
2. Bagaimana struktur dari nukleotida dan nukleosida?
3. Bagaimana struktur DNA?
4. Bagaimana struktur RNA?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan
perumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan pengertian asam nukleat.
2. Menjelaskan struktur dari nukleotida dan nukleosida.
3. Menjelaskan struktur dari DNA.
4. Menjelaskan struktur dari RNA.
1.4 Manfaat Hasil Penulisan
Makalah
ini dibuat agar dijadikan sebagai acuan atau panduan untuk para pembaca dan
juga mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam proses pembelajaran
baik di kampus maupun di luar kampus.
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah dengan literatur.
Adapun literatur yang digunakan yaitu dari
buku dan internet.
BAB II
ASAM NUKLEAT
2.1
IDENTITAS
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami struktur dan peranan Asam Nukleat
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu
:
1. Menjelaskan pengertian Asam Nukleat.
2. Menjelaskan struktur dari nukleotida dan
nukleosida.
3. Menjelaskan struktur Deoksiribonukleat (DNA).
4. Menjelaskan struktur Ribonukleat (RNA).
C.
Indikator Keberhasilan Perkuliahan
Mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Asam Nukleat.
2. Menjelaskan struktur dari nukleotida dan
nukleosida.
3. Menjelaskan struktur Deoksiribonukleat (DNA).
4. Menjelaskan struktur Ribonukleat (RNA).
2.2 MATERI POKOK
1.
Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul
tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik.
Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat
(DNA) dan Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel
hidup serta pada virus.
Pengertian
lain tentang asam nukleat adalah suatu
polimer yang terdiri atas banyak molekul nukleotida. Asam nukleat ada dua
macam, yaitu DNA dan RNA. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan-jaringan
tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein.
Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan
ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam
1M. Setelah nukleoprotein terlarut,
dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah
asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga
larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari protein yang mengikatnya, asam
nukleat dapat diendapkan dengan penambahan alkohol perlahan-lahan. Di samping
itu penambahan NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein (Poedjiadi, Anna,
1994: 133)
Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari
protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misalnya tripsin. Ekstraksi
terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan
asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat ini dapat
pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena
itu asam nukleat itu mengandung pentosa, maka bila dipanasi dengan asam sulfat
akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan
anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi
dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada
dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan dioksiribosa dapat digunakan
untuk keperluan identifikasi asam nukleat
(Poedjiadi, Anna, 1994: 133).
2.
Nukleotida dan
Nukleosida
1.
Nukleosida
Nukleosida merupakan sebutan untuk bagian dari nukleotida tanpa gugus fosfat. Dengan demikian, nukleosida tersusun
dari gula ribosa atau deoksiribosa dan basa nitrogen.
Nukleosida merupakan kerangka dasar bagi terbentuknya
AMP, ADP, dan ATP. Proses pembentukan ketiga senyawa pembawa energi kimia ini
biasanya terjadi di mitokondria sebagai bagian dari reaksi
katabolisme/respirasi.
2.
Nukleotida
Asam nukleat adalah makromolekul yang terdapat sebagai polimer yang
disebut polinukleotida (polynucleotide), setiap polinukleotida terdiri
atas merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida. Nukleotida secara umum sebenarnya adalah nukleosida
yang berikatan dengan sebuah atau lebih gugus fosfat. Suatu nukleotida terdiri
atas tiga bagian, yaitu sebuah molekul organik yang disebut basa-nitrogen,
sebuah pentosa (gula berkarbon lima), dan satu atau lebih gugus fosfat.
Terdapat dua keluarga basa nitrogen, yaitu pirimidin dan purin. Pirimidin memiliki cincin enam-anggota
yang terdiri dari atom karbon dan atom nitrogen. Anggota keluarga pirimidin
adalah sitosin (S), timin (T), dan urasil (U). Purin lebih besar, dengan cincin enam-anggota yang menyatu dengan
suatu cincin lima-anggota. Yang termasuk purin adalah adenin (A) dan guanin
(G). Pirimidin dan purin yang spesifik berbeda dalam hal gugus fungsional yang
terikat ke cincinnya. Adenin, guanin dan sitosin ditemukan pada kedua jenis
asam nukleat. Timin hanya ditemukan dalam DNA dan urasil hanya ditemukan pada
RNA.
3.
DNA ( Asam
deoksiribonukleat )
1.
Pengertian DNA
DNA merupakan
rangkaian nukleotida atau polinukleotida.Setiap nukleotida DNA terdiri atas
satu gugus gula pentosa yang disebut Deoksiribosa, satu gugus fosfat, dan satu
basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri atas Adenin(A) dan guanin (G) dari
golongan purin serta sitosin (S) dan Timin (T) dari golongan pirimidin. DNA
memiliki struktur heliks ganda atau seperti tangga tali yang terpilin dan
tersusun atas dua rantai polinukleotida
secara antiparalel (berlawanan) satu sama lain yaitu satu benang
berjalan dari ujung 3 ke ujung 5 dan benang lain dari ujung 5 ke ujung 3.
Pasangan basa nitrogen pada DNA selalu
tetap yaitu adenin dengan timin(A-T) yang dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen,
dan sitosin dengan guanin (S-G) yang dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen. DNA
terdapat didalam nukleos, mitokondria, plastida dan sentriol.
2.
Stuktur DNA
DNA
memiliki komponen yang terdiri atas basa nitrogen, gula pentosa, dan gugus
fosfat. Basa nitrogen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu basa purin dan
basa pirimidin. Basa purin pada DNA, yaitu adenin (A) dan guanin (G), sedangkan
basa pirimidinnya adalah sitosin (C) dan timin (T). Dengan demikian, DNA
mengandung A, G, C, dan T.
Gula
pentosa yang terdapat pada asam nukleat membedakan DNA dan RNA. Pentosa yang
terdapat pada DNA adalah 2-deoksiribosa, sedangkan pentosa pada RNA adalah
ribosa. Perbedaan antara ribosa dan deoksiribosa adalah bahwa deoksiribosa
kekurangan satu atom oksigen.
Pengikatan
antara basa dengan gula disebut nukleosida. Jika terjadi penambahan gugus
fosfat, pengikatan basa-gula-fosfat disebut nukleotida. Nukleotida merupakan
dasar bangunan asam nukleat. Nukleotida saling berkaitan membentuk rantai
polinukleotida. Gula-fosfat merupakan tulang punggung rantai nukleotida.
Baik
DNA maupun RNA dibentuk dari nukleotida trifosfat. Pada RNA, nukleotida ini
adalah ATP (Adenosin Trifosfat), CTP, GTP dan UTP. Deoksi ekuivalen dari
fosfat-fosfat tersebut (diberi tanda d ATP, dCTP, d GTP, dan d TTP) dipakai
dalam pembentukan DNA
Secara
ringkas, model DNA Watson dan Crick dapat dinyatakan sebagai berikut :
Ø
DNA terdiri atas dua untai
polinukleotida.
Ø
Kedua untai tersebut membentuk
heliks ganda yang membentuk heliks ganda yang menyerupai tangga spiral.
Ø
Gugus gula dan fosfat merupakan
tulang punggung heliks dan pasangan basa terletak di bagian tengah.
Ø
Kedua untai dihubungkan oleh
ikatan hidrogen lemah.
Ø
Kedua untai bersifat
antiparalel, yaitu jika untaian yang satu mengarah dari 3’ ke 5’, maka untai
lainnya akan mengarah dari 5’ ke 3’.
Ø
Lebar molekul DNA adalah 20 A.
Ø
Besar satu putaran heliks
adalah 34 A.
Ø
Dalam satu putaran heliks
terdapat 10 pasangan basa.
Ø
Adenin selalu berpasangan
dengan timin dan memiliki dua ikatan hidrogen, sedangkan sitosin selalu
berpasangan dengan guanin dengan tiga ikatan hidrogen.
Ø
Nukleotida pada untai heliks
dihubungkan oleh ikatan fosfodiester.
(Campbell : 95)
Urutan
linear basa dalam suatu gen akan menspesifikasikan urutan asam amino –
sturuktur primer – dari suatu protein, yang selanjutnya akan menspesifikasi
konformasi tiga dimensi protein dan fungsinya dalam sel.
Dengan
demikian, struktur DNA menyebabkan fungsinya DNA tersebut dalam penghantaran
(transmisi) informasi genetik kesuatu sel bereproduksi.
3.
Replikasi DNA
Ada
tiga teori yang menjelaskan replikasi DNA, yaitu teori konservatif,
semikonservatif, dan dispersif. Teori yang banyak diterima para ahli adalah
teori semikonservatif. Menurut teori tersebut, pada saat replikasi dimulai,
terdapat enzim khusus yang menyebabkan pilinan DNA lepas, yaitu enzim helikasi.
Helikasi memutuskan ikatan hidrogen dan membebaskan ikatan hidrogen
antarpasangan basa. Setiap untaian DNA lama berfungsi sebagai cetakan bagi
untai DNA baru, sehingga tiao-tiap untai DNA baru terdiri dari satu untai lama
dan satu untai baru.
Replikasi
DNA merupakan proses rumit yang melibatkan sekelompok enzim yang disebut
aparatus replikasi atau replisom.
Kelompok enzim tersebut, antara lain, enzim helikase, yang berfungsi melepas
atau membuka pilin DNA ; enzim polimerase DNA, yang memulai sintesis
perpanjangan untai DNA ; dan enzim ligase yang bekerja menyambung
fragmen-fragmen DNA hasil sintesis.
Gen
(DNA) dan hasil gen (protein) mendokumentasikan latar belakng herediter (turun
-menurun) suatu organisme. Urutan nukleotida pada molekul DNA diturunkan dari
orangtua ke anak-anaknya, dan urutan DNA ini menentukan urutan asam amino protein.
4.
Asam Ribonukleat (RNA)
1.
Pengertian Asam Ribonukleat RNA
Asam ribonukleat (bahasa
Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahan genetik dan
memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma)
genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan
ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.(http:wikipedia_ Asam ribonukleat)
Asam Ribonukleat RNA adalah asam nukleat lain selain DNA. Ada sebagian virus yang mempunyai
RNA sebagai bahan dasar genomnya, sedangkan makhluk yang lain termasuk bakeri
dan eukariot menggunakan DNA sebagai genomnya. Dilihat dari segi evolusi diduga
bahwa gen makhluk hidup pertama adalah RNA, jadi virus RNA merupakan pionir
makhluk hidup. Di luar bahan genom, masih terdapat RNA lain seperti mRNA, tRNA,
dan rRNA yang mempunyai semua organisme seluler dan berperan dalam proses
ekspresi gen
Pada umumnya molekul RNA
merupakan rantai berutas tunnggal, kecuali RNA genom beberapa virus berutas
ganda. RNA sebagaimana DNA disusun oleh nukleotida-nukleotida satu dengan yang
lain dihubungkan dengan ikatan 5-3 fosfodiester. Fosfat yang terdapat pada C ke
5 pada satu ribonukleotida dihubungkan dengan C ke 3 pada nukleotida yang lain.
Sehingga akan terbentuk satu rantai nukleotida sebagaimana DNA, dengan kedua
ujungnya terdiri dari ujung 5’p dan ujung 3‘ OH. (Muhammad Jusuf, Genetika 1 Struktur dan ekspresi gen)
2.
Stuktur Asam Ribonukleat RNA
Di samping DNA
kebanyakan sel-sel beinti tidak sejati (prokaryotic) maupun yang berinti
(eukaryotic) memiliki asam nukleat lain yang sangat penting pula yang di
namakan asam ribonukleat (ARN). Virus (seperti virus mozaik tembakau dan virus
influenza) tidak memiliki DNA melainkan hanya RNA saja. Pada makhluk-makhluk
ini RNA-lah merupakan molekul genetic keseluruhannya dan membawa segala
pertanggungan jawab seperti yang dimiliki DNA. Karena itu RNA demikian itu
sering disebut juga RNA genetic, sedangkan RNA dalam sel disebut RNA
non-genetik.(Suryo,Genetika Manusia)
RNA merupakan rantai tunggal
polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
- 5 karbon
- basa nitrogen yang terdiri dari golongan
purin (yang sama dengan DNA) dan golongan
pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
- gugus fosfat
Purin dan
pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan
nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis
DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu
nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu
fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan
DNA.( http:wikipedia_Mengenal
DNA dan RNA)
·
RNA berbeda
dari DNA dalam beberapa hal :
1.
Mengenai ukuran dan bentuk
Pada umumnya
molekul RNA lebih pendek dari pada DNA. DNA berbentuk “double helix” tetapi RNA
berbentuk pita tunggal “single stran” meskipun beberapa virus tanaman (misalnya
reovirus) RNA berupa pita double namun tidak berpilim sebagai spiral.
2.
Mengenai susunan kimia
Molekul RNA
juga merupakan polimer nukleoutida. Perbedaannya dengan DNA ialah:
a. Gula yang menyusunnya bukan deoksiribosa
melainkan ribose.
b. Basa
pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti pada DNA melainkan urasil (U).
3.
Mengenai lokasinya
DNA umumnya terdapat dalam
kromosom terdapatnya RNA tergantung dari macamnya yaitu:
a. RNAduta
(RNAd), nama asingnya messengger RNA (mRNA), terdapat dalam nukleus. RNAd
dicetak oleh satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus;
b. RNApemindah
(RNAp) nama asingnya transfer RNA (tRNA), terdapat dalam sitoplasma;
c. RNAribosom
(RNAr) nama asaingnya ribosome RNA (rRNA), terdapat terutama didalam ribosom
molekulnya berupa pita tunggal yang tidak bercabang dan mempunyai
bagian-bagiannya;
(Suryo,Genetika Manusia)
·
Perbedaan antara DNA dan RNA
Berdasarkan penjelasan
sebelumnya kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan antara DNA dengan RNA
sebagai berikut :
Komponen :
Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa
Basa nitrogen : – purin — DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah
Adenin dan Guanin
Pirimidin — DNA adalah
Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan sitosin
Bentuk :
DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)
RNA berbentuk rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin
Letak :
DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria sedangkan RNA
terletak di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria
Kadar :
DNA tetap
RNA tidak tetap ( http:wikipedia Mengenal DNA dan RNA)
3.
Peran atau
fungsi Asam Ribonukleat RNA
Pada sekelompok
virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai
penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika
virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel
korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus
baru.
Namun demikian,
peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan
protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme
hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa
nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam
bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang
menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih lanjut.
Penelitian
mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori 'dunia
RNA', yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan
genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA. (http:wikipedia_ Asam
ribonukleat)
Selain itu fungsi dari RNA tergantung dari macamnya:
a. RNAd
bertugas atau berfungsi menerima informasi/ keterangan genetik dari DNA. Proses
ini dinamakan Trasnkripsi dan berlangsung dalam sel;
b. RNAp
berfungsi mngikat asam amino yang terdapat dalam sitoplasma. Sebelum dapat
diikat oleh RNAp asam amino bereaksi dahulu dengan ATP (adenosin tripospat)
agar berernergi dan aktif. RNAp membawa asam amino yang diikat itu ke ribosom
disinilah berlangsung perubahan informasi genetik yang dinyatakan oleh urutan
basa dari RNAd keurutan asam amino dalam protein yang dibentuk. Proses ini
dinamakan translasi;
c. RNAr
berfungsi mensintesis protein dengan menggunakan bahan asam amino. Proses ini
berlangsung didalam ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida. (Suryo.Genetika Manusia)
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Asam
nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik.
2.
Ada 2 Jenis Asam Nukleat yaitu : Asam deoksiribonukleat (DNA) dan Asam
ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
3. Nukleosida tersusun dari gula ribosa
atau deoksiribosa dan basa nitrogen. Nukleosida merupakan kerangka dasar bagi
terbentuknya AMP, ADP, dan ATP.
4. Nukleotida secara umum sebenarnya adalah nukleosida yang berikatan dengan
sebuah atau lebih gugus fosfat. Suatu nukleotida terdiri atas tiga bagian,
yaitu sebuah molekul organik yang disebut basa-nitrogen, sebuah pentosa (gula
berkarbon lima), dan satu atau lebih gugus fosfat.
5. DNA memiliki komponen yang terdiri atas basa nitrogen, gula pentosa, dan
gugus fosfat. Basa nitrogen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu basa purin
dan basa pirimidin. Basa purin pada DNA, yaitu adenin (A) dan guanin (G),
sedangkan basa pirimidinnya adalah sitosin (C) dan timin (T). Dengan demikian,
DNA mengandung A, G, C, dan T.
6.
Replikasi DNA merupakan proses rumit yang melibatkan sekelompok enzim yang disebut
aparatus replikasi atau replisom.
7. Asam ribonukleat (RNA) merupakan bahan materi
genetik yang hanya ada pada sekelompok retrovirus, struktur dan bentuknya. Struktur dasar RNA mirip dengan
DNA.
8. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap
nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu gugus
basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara
gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa dari nukleotida yang
lain.
9. Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada cincin gula ribosa
(sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali
basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA.
10. Ada
tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses sintesis protein :
a.
RNA-kurir (messenger-RNA, mRNA)
b.
RNA-ribosom (ribosomal-RNA, rRNA)
c.
RNA-transfer (transfer-RNA, tRNA)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
Tanpa tahun, Asam ribonukleat,(online) http://www.wikipedia.com/
RNA diakses tanggal 11 des 2009
Anonim, 2008, Mengenal
DNA dan RNA, (online)
http://gurungeblog.wordpress.com/ DNA dan RNA diakses tanggal des
2009
Anonim, 2013. Molekul Penyusun
Asam Nukleat (online)
Campbell
N.A., J.B. Reece & L.G Mitchell. 2000.
Biologi (Edisi Kelima-Jilid 1).
Jakarta : Erlangga.
Kimball, J.W. 1993. Biology. Fifth
ed. Addition Wesley Publishing Company
Inc. Erlangga Jakarta.
L.
V. Crowder, Lilik kusdiarti, Soetarso. 2006. Genetika Tumbuhan.Yogyakarta.
Muhammad
Jusuf. 2001. Genetika 1 Struktur dan
Ekspresi Gen. Jakarta.
CV.Sagung Seto
Ir.
H. Suryo. 2008. Genetika Manusia.
Yogyakarta. Fak. Biologi UGM.