Posted by : Unknown Senin, 09 Juni 2014



Bentar lagi saya jadi kating nih *read : Kakak Tingkat ^_^
Bagi analisis data ah.. Postingan ini bisa membantu adik-adik tingkat dalam mengerjakan laporan. Yosh~
Selamat datang MaBa 2014 Pendidikan Biologi UNLAM !!!


                                                                    PRAKTIKUM III

Topik               :  Tata Letak Daun, Rumus Daun, dan Diagram Daun
Tujuan             :  Mengenal beberapa tata letak daun pada batang, menentukan
rumus daun serta menggambar bagan dan diagram daun.

ANALISIS DATA

1.      Ranting Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Morfologi daun, daun bertangkai, bulat telur, letaknya yang berselang-seling, meruncing, kebanyakan tidak berlekuk, bergerigi kasar, dengan ujung runcing dan pangkal bertulang daun menjari. Terdapat pula daun penumpu bentuk garis. Tekstur daunnya adalah licin dengan warna daun yang hijau. Kembang sepatu memiliki bagian daun tak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai dan helaiannya saja.
Kembang sepatu  memiliki tata letak daun tersebar sehingga dapat ditentukan rumus daunnya. Rumus daun kembang sepatu  adalah 2/5 karena untuk mencapai daun yang tegak lurus satu sama lain telah melewati b = 5 daun dengan garis ortostik yang melingkari batang sampai a = 2 kali. Rumus daun tersebut didapat dengan mencari daun yang sejajar tadi, tetapi daun pertama dianggap sebagai nol (0), setelah itu menghitung berapa kali menegelilingi lingkaran batang hingga mencapai daun yang sejajar dengan daun pertama.  Sedangkan jika diproyeksikan pada bidang datar, jarak antar kedua daun berturut-turut (sudut disvergensi ) pun tetap dan besarnya adalah a/b x 360° = 144°.
Klasifikasi             :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnoliopsida
Sub clasis              : Dilleniidae
Ordo                      : Malvales
Familia                  : Malvaceae
Genus                    : Hibiscus
Species                  : Hibiscus rosa-sinensis L
Sumber                  : (Cronquist, 1981)

2.      Tumbuhan alamanda (Allamanda cathartica L.)

Morfologi daun, daun umumnya berbilangan 3 - 4 atau berhadapan atau kadang-kadang dalam lingkaran. Ujung daun meruncing, pangkal runcing, tepi rata, tulang daun menyirip, bentuk daun memanjang. Di sisi atas permukaan daun tampak mengkilat. Daun penumpu di ketiak, berbentuk kelenjar.
Alamanda memiliki tata letak daunnya berkarang (tersusun dalam satu lingkaran) karena pada tiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun. Sehingga tidak memilki rumus daun karena duduk daunnya yang tidak tersebar.
Klasifikasi             :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnoliopsida
Sub clasis              : Asteridae
Ordo                      : Gentianales
Familia                  : Apocynaceae
Genus                    : Allamanda
Species                  : Allamanda cathartica L.
Sumber                  : (Cronquist, 1981)

3.      Tumbuhan pandan (Pandanus sp)

Morfologi daun, pandan memiliki daun terkumpul rapat, dalam 3 baris berbentuk spiral, duduk, dengan pangkal memeluk batang. Bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun adalah garis serta pertulangan daun yang sejajar. Bagian pangkal daun runcing dan ujungnya membulat. Tepi daun bergerigi sedangkan urat daun menyirip. Tekstur daun licin, dan sewaktu rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin.
Daun pada pandan terletak melingkar mengikuti garis spiral yang tampak melingkar pada batang, sehingga rumus tata letak daun sulit ditentukan. Jadi letak daun pada batang mengikuti ortostik yang telah berubah menjadi garis spiral yang diberi nama spirostik, pada tanaman pandan sendiri memperlihatkan 3 spirostik.
Klasifikasi             :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Liliopsida
Sub clasis              : Arecidae
Ordo                      : Pandanales
Familia                  : Pandanaceae
Genus                    : Pandanus
Species                  : Pandanus sp
Sumber                  : (Cronquist, 1981)

4.      Tumbuhan bayam (Amaranthus spinosus L.)

Morfologi daun, susunan daun bayam tunggal, tidak memiliki upih daun, tangkai daun silindris, sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Helaian daunnya bulat telur dengan susunan tulang daun menyirip, bagian pangkal daun tumpul dan bagian ujung terbelah dan pada tepi daun tampak rata.
Bayam memiliki tata letak daun tersebar sehingga dapat ditentukan rumus daunnya. Rumus daun bayam adalah a/b = 2/5, karena untuk mencapai daun yang tegak lurus satu sama lain telah melewati b = 5 daun dengan garis ortostik yang melingkari batang sampai a = 2 kali untuk melewati 5 daun tersebut. Rumus daun tersebut didapat dengan mencari daun yang sejajar, tetapi daun pertama dianggap sebagai nol (0), setelah itu menghitung berapa kali mengelilingi lingkaran batang hingga mencapai daun yang sejajar dengan daun pertama.  Sedangkan jika diproyeksikan pada bidang datar, jarak antar kedua daun berturut-turut (sudut disvergensi) pun tetap dan besarnya adalah a/b x 360° = 144°.
Klasifikasi             :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnoliopsida
Sub Classis            : Caryophyllidae
Ordo                      : Caryophyllales
Familia                  : Amaranthaceae
Genus                    : Amaranthus
Species                  : Amaranthus spinosus L.
Sumber                  : (Cronquist,1981)

5.      Tanaman pepaya (Carica papaya L.)

Morfologi daun pepaya seperti semak yang berbentuk pohon dengan batang yang lurus, bulat silindris, sebelah dalam serupa spons dan berongga, diluar terdapat tanda bekas daun yang banyak. Daun berjejal pada ujung batang dan ujung cabang. Helaian daunnya bulat telur, bertulang daun menjari, bercangap menjari berbagi menjari, ujung meruncing dan pangkal berbentuk jantung, garis tengah 25-27 cm, taju selalu berlekuk tak beraturan.
Pepaya memiliki tata letak daun tersebar sehingga dapat ditentukan rumus daunnya. Rumus daun bayam adalah 3/8 karena untuk mencapai daun yang tegak lurus satu sama lain telah melewati   b = 8 daun dengan garis ortostik yang melingkari batang sampai a = 3 kali untuk melewati 8 daun tersebut. Sedangkan jika diproyeksikan pada bidang datar, jarak antar kedua daun berturut-turut (sudut disvergensi ) pun tetap dan besarnya adalah 3/8 x 360° = 135°.
Klasifikasi             :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnoliopsida
Sub clasis              : Dilleniidae
Ordo                      : Violales           
Familia                  : Caricaceae
Genus                    : Carica
Species                  : Carica papaya L.
Sumber                  : (Cronquist, 1981)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Black Pearl - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -